“Iya, Nes… nanti saya
akan ganti. Maaf, Nes.” Ku hanya mampu berkata. Namun, aku pun bingung
bagaimana cara untuk menggantikannya. Matahari yang menyengat di siang itu tak
membuatku merasakan teriknya. Langkahku yang tak pasti dan fikiran yang entah
dimana menemani dalam perjalanan menuju rumah. Sesampai di rumah, ku melihat
adik bungsuku yang sedang belajar di ruang tamu. “Assalamu’alaikum…”
Metamorfosis Najwa
Seorang penulis... Insya Allah... Aamiin.
Minggu, 18 September 2011
Jumat, 03 Juni 2011
Untukmu, Karena Ukhuwah
Matahari mulai menyinari bagian bumi lainnya…
Ruangan itu terasa semakin sempit…
Dan aku masih berada di sana…
Menanti sebuah hal yang akan mengurangi beban ini…
Ada rasa kecewa…
Ada rasa bahagia…
Dan ada rasa kesedihan…
Namun, yang ku ingin adalah bersama mu…
Kata demi kata terungkap…
Dan menjawab segala rasa di hati…
Ada kelegaan…
Namun, banyak hal yang akan terjadi esok hari…
Dan harus dijalani…
Ku tutup mata ini…
Jejak-jejak itu masih ku bayangkan…
Dirimu, masih ku ingat saat awal di kebersamaan ini…
Kesedihan, kata yang dapat ku ungkapkan…
Kata yang dapat mengartikan tak akan ada lagi kebersamaan dengan mu…
Kerinduan…
Kata yang akan hadir…
Hadir dalam hari esok…
Ku kembali membuka mata ini…
Terlihat diwajahmu…
Masih terlihat…
Rasa yang ku gambarkan…
Tapi, ku yakin kau tetap bersemangat…
Ku lihat ada rasa lain…
Rasa ukhuwah yang ku yakini…
Ku yakini selalu ada dalam hatimu…
Dan ku tak ingin rasa itu hilang…
Sampai kapan pun…
Allah yang memberikan sifat-Nya…
Maha Penyayang…
Kebersamaan dengan kasih sayang dari-Nya…
Untukmu, karena ukhuwah…
By: _dy_
Ruangan itu terasa semakin sempit…
Dan aku masih berada di sana…
Menanti sebuah hal yang akan mengurangi beban ini…
Ada rasa kecewa…
Ada rasa bahagia…
Dan ada rasa kesedihan…
Namun, yang ku ingin adalah bersama mu…
Kata demi kata terungkap…
Dan menjawab segala rasa di hati…
Ada kelegaan…
Namun, banyak hal yang akan terjadi esok hari…
Dan harus dijalani…
Ku tutup mata ini…
Jejak-jejak itu masih ku bayangkan…
Dirimu, masih ku ingat saat awal di kebersamaan ini…
Kesedihan, kata yang dapat ku ungkapkan…
Kata yang dapat mengartikan tak akan ada lagi kebersamaan dengan mu…
Kerinduan…
Kata yang akan hadir…
Hadir dalam hari esok…
Ku kembali membuka mata ini…
Terlihat diwajahmu…
Masih terlihat…
Rasa yang ku gambarkan…
Tapi, ku yakin kau tetap bersemangat…
Ku lihat ada rasa lain…
Rasa ukhuwah yang ku yakini…
Ku yakini selalu ada dalam hatimu…
Dan ku tak ingin rasa itu hilang…
Sampai kapan pun…
Allah yang memberikan sifat-Nya…
Maha Penyayang…
Kebersamaan dengan kasih sayang dari-Nya…
Untukmu, karena ukhuwah…
By: _dy_
Kamis, 21 April 2011
Wanita, Kartini dan Terungkapnya
Bulan April hadir setiap tahunnya dan hari itu pasti akan teringat oleh banyak orang. Hari Kartini, hari yang dijadikan sebagai tonggak perubahan bagi kaum wanita di Indonesia. Wanita tidak dipandang sebelah mata yang kehadirannya tak pernah digubris atau diperhatikan oleh orang lain. Namun, kini wanita bukanlah sosok yang menjadi makhluk Allah kelas dua. Namun, hal itu dapat terjadi ketika wanita itu sendiri tak menghargai dirinya. Di sini, saya akan mencoba memberikan sesuatu yang seharusnya seorang wanita lakukan. Siapa sosok wanita itu dan terungkapnya sebuah ungkapan Kartini yang terkenal yaitu ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’.
Langganan:
Postingan (Atom)