“Iya, Nes… nanti saya
akan ganti. Maaf, Nes.” Ku hanya mampu berkata. Namun, aku pun bingung
bagaimana cara untuk menggantikannya. Matahari yang menyengat di siang itu tak
membuatku merasakan teriknya. Langkahku yang tak pasti dan fikiran yang entah
dimana menemani dalam perjalanan menuju rumah. Sesampai di rumah, ku melihat
adik bungsuku yang sedang belajar di ruang tamu. “Assalamu’alaikum…”