Di malam yang sunyi ku sendiri berbaring diranjang, ditemani sang rembulan yang terlihat mengintip kearah ku lewat celah jendela kamar ini. Cahaya itu yang menemaniku malam ini, walau mama ada disampingku. Namun, kerinduan itu kembali hadir.
***
“Kesya, pagi…????”sapaku saat sampai di ruangan kuliah, tepat berada di kursi terdepan sahabat terbaikku duduk. “Kes, kemarin kemana aja…?padahal aku mau ajak kamu ke toko buku dengan Lisa…Ehh,kamu sudah menghilang…ke mana..???”tanyaku panjang lebar.
“Kemarin aku ada agenda…maaf ya…” jawab Kesya. Hampir saja aku ingin bertanya kembali dengan Kesya, tapi dosennya sudah datang. Oy, belum kenalan ya…aku Nesya Maharani…biasa di panggil Nesya...aku baru semester 3 di bangku kuliah…bisa di bilang belum tau apa-apa. Kesya itu sahabat aku dari pertama duduk di bangku SMA dulu, cukup lama kami bersahabat banyak hal yang kami lakukan bersama. Tapi, jangan heran deh…kami itu sangat berbeda mulai dari sifat, kebiasaan, dan perilaku sampai-sampai teman satu jurusan gak nyangka kami bersahabat. Ada satu kesamaan kami yaitu suka baca buku……Kesya itu gak pernah milih-milih teman, walau dia berjilbab panjang tapi dia bisa menempati dirinya. Tapi, tetap pendiamnya itu gak bisa diobati...Hehehe……
“Kesya, bisa temenin aku ke toko buku gak…??hari ini, kamu gak ada agendakan…??ayo…!!! aku sendirian ni, Lisa ada agenda! Ya…???”bujukku, dengan sifat lembutnya dia mengangguk.
***
“Buku apa Sya…???”tanyaku.
“Ini buku tentang agama dan yang ini tentang leukemia…”aku sempat bingung kenapa dia baca-baca buku leukemia, kalau agama mungkin makanannya ya……tapi, lumayan punya temen yang paham dengan agama jadi ngerti sedikit-sedikit. Walau sempat di ajak Kesya untuk ngaji (liqo), tapi aku menolak dengan alasan males, malu gak pake jilbab dan sebagainya… kadang-kadang gak enak juga… kembali ke toko buku ya…
“Buat apa kamu baca buku leukemia…??? memang ada saudara kamu yang sakit leukemia ya…???” tanyaku, tapi hanya gelengan yang aku terima…jawaban yang berarti tidak.
“Oy…Nes, kapan ikut BBQ lagi…kan sekarang tidak terlalu sibuk…??” ya…tu kan. Pertanyaan itu lagi yang keluar…baru aku cerita, dia tanya lagi.
“Aduh…Kesya……!?!?!?!” bingung ni harus jawab apa…
“Ayo……!!! Jangan buat alasan lagi, kalau karena belum pake jilbab…alasannya gak tepat tu…” wah…ini ni, kalau pernyataannya begini. Jujur…aku gak bisa jawab apa-apa lagi…gak enak… “Hari jum’at ini ikut ya…!!! HARUS…!!!”
“Iya deh…aku ikut, ini hari selasa kan…???” tanyaku…seperti biasa hanya isyarat dari dia sebuah anggukan.
***
“Nes, Kesya mana……??” tanya tutor liqo (MR) kami. “Sudah hampir 2 pertemuan dia tidak hadir…???”
“Aku juga nda tau mb…!?! Sudah beberapa hari ini dia juga nda masuk kuliah dan saya hubungi ke hp-nya juga nda aktif…!?!?!”
“Kamu sudah ke rumah Kesya…???”
“Kemarin sudah mb…tapi, waktu saya ke rumahnya nda ada orang mb…!?!?!”aku sempat terdiam sejenak. “tapi, rencananya hari ini aku mau ke rumah Kesya kembali mb…”
Sudah hampir 2 minggu dia gak hadir kuliah, aku bingung harus gimana mulai dari sms, telpon ke rumahnya sampai datang ke rumahnya, tapi…hasilnya NIHIL. Sempat putus asa, memang 2 bulan belakangan ini ada yang beda dengan dirinya. Sifatnya yang lebih pendiam dari biasanya, kadang aku tanya kenapa…gak di jawab…wajahnya pun lebih pucat. Jujur aku bingung seperti ada yang dia tutupi ke aku. Aku ingat satu pertanyaan dia “Kapan pake jilbab…???kata mb…kamu sudah konsultasi dengan beliau….???” . memang aku mencoba hal ini, tapi……masih ragu…./(^_^)\
Jadi……ingat waktu kebersamaan yang aku lalui bersama mulai dari SMA hingga sekarang. Dan aku ingat banget ketika aku dan dia liburan ke Jogja tempat sepupunya. Di sana aku sakit, biasa asma aku kambuh. Biasanya sampai gak berdaya deh…… Nesya… yaa…Nesya yang menjaga aku, sampai-sampai dia gak tidur malam pertama aku sakit. Kasih sayangnya yang sangat tulus ke aku, buat aku sangat menyayanginya. Entah apa jadinya diri aku……jika dia tidak hadir dalam kehidupan aku. Dia… Nesya… Teman… Sahabat… Kakak… Saudara… Guru… ya…guru aku tentang agama…agama yang sangat indah, dia orang yang selama ini aku dambakan sebagai sahabat…dan lebih dari itu… Islam…indah penuh dengan kejutan-kejutan, rasa sayang, dan itu aku dapatkan dari Nesya. Papa dan Mama……??? mereka hanya tau bagaimana aku bisa mendapatkan segala keperluan duniawi aku saja…kuk jadi curhat masalah ini…
Aku masih ingat waktu duduk di kelas 1 SMA dulu, Kesya tanya padaku “Kamu gak shalat Nes…??”saat itu aku hanya diam lalu dengan santainya aku menjawab, “buat apa shalat toh aku sudah mendapatkan segalanya…”jawabku dengan santai. Ya…itulah aku…seorang remaja yang tidak pernah mengenal yang namanya shalat, hanya sebatas tau…apa lagi Islam secara utuh. Namun, dengan bimbingan Kesya aku lebih paham. Awal aku mulai belajar tentang Islam, saat aku curhat dengan Kesya tentang orang tuaku yang hampir cerai…aku ingat satu pernyataan dia “Jangan pernah takut dengan apapun…karena Allah selalu bersama kita dan selalu MENYAYANGI kita…siapapun diri kita, apalagi kita terus melaksanakan perintah-Nya”. Aku selalu ingat kata-kata Allah selalu bersama kita dan MENYAYANGI kita. Dari itu aku minta bimbingan dari dia, tapi pada awal perkuliahan aku mulai jenuh. Sampai akhirnya kejadian di toko buku…tapi, Alhamdulillah sekarang mulai aktif lagi…dan tambah ilmu juga pemahamannya.
***
Sudah 1 bulan aku tidak bertemu dengan Kesya, sudah berulang kali aku ke rumahnya. Tapi, selalu tidak ada orang…telpon rumah tidak aktif, hp juga begitu. Rasa rindu yang memuncak membuat aku bingung… “kamu kenapa Nes…???sudah hampir 1 minggu kamu murung…ada yang difikirkan…???”tanya mb Mila setelah teman-teman yang lain pergi saat selesai liqo.
“Tidak ada apa-apa mb…Cuma……”
“Cuma……memikirkan Kesya…???” aku sempat terkejut, kenapa bisa tau. Aku hanya mengangguk, “kamu sudah hubungi rumah atau datang ke rumahnya…???”
“Sudah mb…tapi, hasilnya nihil terus…aku bingung, aku khawatir sebenarnya ada apa dengan Kesya…???” semua memuncak di tempat dan waktu ini, tanpa sadar aku menangis. “Sahabat terbaikku yang entah di mana sekarang? bagaimana keadaannya? Seperti apa dia? Apakah dia tidak mau bertemu dengan aku? Kenapa? Kenapa? Kenapa?” ucap dalam hatiku.
“Nesya tidak perlu menghawatirkan Kesya…Karena, sekarang dia sudah di tempat yang nyaman dan keadaannya baik-baik saja…” perkataan itu semakin aku bingung.
“maksud mb…???”tanyaku semakin bingung.
“maafkan mb…jika mb baru bisa mengatakannya ke Nesya…”aku semakin tidak mengerti dengan semuanya. “mb 1 minggu yang lalu bertemu dengan Kesya…dia banyak cerita tentang kamu…dan dia sangat sayang dan rindu dengan kamu…”
“aku juga mb…aku sangat rindu dengan dia…dia sahabat terbaik aku, dan dia orang yang mengajari aku apa arti hidup sebenarnya…mb ketemu di mana…???”
“ini…surat dari Kesya buat kamu baca ya…” mb Mila memberikan surat yang bersampul biru, warna favorite Kesya. Kubuka surat perlahan dengan hati penuh tanya, dengan rasa kebingungan dan khawatir…
Dear Nesya
“Sahabat terbaikku dan yang aku cintai karena Allah”
Assalamu’alaikum…
Bagaimana kabar kamu..??pasti baikkan…maaf, kalau aku menghilang tanpa kabar ke kamu. Bukan maksud aku, tapi semua begitu cepat. Sebulan yang lalu aku dapat kabar kalau kakak yang di Semarang kecelakaan. Aku langsung ke sana, setelah seminggu di sana aku pulang ke Lampung. Namun, tiba-tiba kesehatan aku turun…hp aku hilang…aku tidak bisa hubungi siapapun.
Mungkin salah aku…maafkan aku Sahabatku…surat ini aku buat 2 minggu aku di rumah sakit…setelah siuman dari koma…karena tau, kalau mb Mila mau datang..maaf sahabatku… baru bisa kasih kabar ke kamu…pasti khawatir ya…/(^_^)\...Tapi, sekarang agak baikkan…walau masih berbaring di tempat tidur…oy, kapan nie…pake jilbabnya…aku berharap bener ya berjilbab……OK…!!!
Nes, aku minta maaf dengan segala perbuatan aku yang mungkin menyakiti hati kamu… aku tau, mungkin aku bukan sahabat yang baik buat kamu…aku gak asyik, pembicaraannya agama terus…aku sadar itu Nes, tapi aku melakukan itu semua juga karena aku SAYANG dengan kamu (sayangku karena Allah)…karena aku gak mau kamu jauh dari Allah…Dzat yang selalu menyayangi diri kamu seburuk apapun diri kamu…aku tau kamu pasti sudah paham hal ini… tapi Nes, jika kamu menghindar dari-Nya…aku tidak tau bagaimana nanti…
Nes, taukah kamu Allah selalu punya rahasia untuk hamba-hamba-Nya…walau rahasia itu mungkin menyedihkan, menyakitkan atau bahkan menyenangkan…tapi, yakinlah bahwa Allah akan selalu dan selalu menyayangi kamu…bukan aku yang merubah atau membuat kamu seperti saat ini, tapi diri kamulah yang merubahnya…aku hanya sebagai perantara saja…dan di balik rahasia itu, Allah akan memberikan kejutan yang INDAH buat kita semua…
Rahasia Allah untuk mempertemukan kita…rahasia dan menjadi kejutan indah buat aku untuk bertemu, kenal dengan kamu…sahabat yang mengerti aku…jangan pernah jauh ya… jauh dengan Allah…hanya Dia yang bersama kita pada saat kita sendiri…tetap belajar dengan sungguh-sungguh……!!! Satu pesan aku “jangan pernah takut menghadapi kehidupan, karena Allah selalu bersama dan selalu MENYAYANGI kita seburuk apapun diri kita”…asal kita menjalankan perintah-Nya…Insya Allah kehidupan kita semakin indah dan tenang…
Jangan pernah berhenti melakukannya, walau aku tidak bersama kamu lagi SAHABATku… terus taat ya……Maafkan diriku…
Wassalam.
Sahabat yang selalu menyayangimu karena Allah
“Kesya Rahadina”
“kemarin Kesya di bawa ke rumah sakit di Jakarta, karena drop…dia sakit leukemia. Tapi…tadi malam mb dikabarkan dari Ibunya…Kesya meninggal dunia di Jakarta…ada kalimat yang di ucapkan waktu perjalanan ke Jakarta olehnya ke ibunya, katanya ‘Bu…tolong bilang sama Nesya,kalau Allah selalu menyayangi Nesya…’ ,”aku hanya diam dengan linangan air mata di pipiku. “Nes, kamu harus tabah…dan selalu ingat dengan kata-kata Kesya…Allah selalu menyayangi kamu…” rasa kekhawatiran yang terjadi beberapa minggu terjawab sudah. Sahabat terbaikku telah pergi ke tempat yang nyaman.
***
Dan aku harus tetap menjalani kehidupan ini. Allah selalu punya rahasia walau menyedihkan,tapi pasti akan ada keindahan nantinya. Kembali ku tatap amplop biru pemberian Kesya, indah dan kerinduan itu sedikit terkikis. Kini, aku yang harus bertarung seperti mu dengan kemoterapi setiap bulan, Kesya. Dengan rasa sakit seperti yang pernah terjadi pada dirimu, bedanya aku tak mampu lagi berdiri apalagi berjalan. Hanya berbaring yang bisa kulakukan, diranjang yang beberapa bulan ini telah menemaniku. Malam ini kembali ku lafaz kan doa sebelum tidur dan mata pun mulai terlelap hingga tak sadarkan diri kembali. Bersama kenangan indah dan kalimat terindah dari sahabatku, Kesya Rahadina. Allah selalu menyayangi kita, seburuk apaupun diri kita…….
Editan terakhir tanggal 21 Desember 2010
Lupa tercatat….
_DY_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar