Minggu, 18 September 2011

Mimpi dan Sebuah Tanggung Jawab


“Iya, Nes… nanti saya akan ganti. Maaf, Nes.” Ku hanya mampu berkata. Namun, aku pun bingung bagaimana cara untuk menggantikannya. Matahari yang menyengat di siang itu tak membuatku merasakan teriknya. Langkahku yang tak pasti dan fikiran yang entah dimana menemani dalam perjalanan menuju rumah. Sesampai di rumah, ku melihat adik bungsuku yang sedang belajar di ruang tamu. “Assalamu’alaikum…”